Tuesday, October 19, 2010

Mendiknas: Orang Miskin Dilarang Sekolah Benar Terjadi


JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh memaparkan hasil kerjanya selama setahun pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II.

M Nuh memaparkan, program Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) erat kaitannya dengan pembangunan dalam bidang kesehatan dan penanggulangan kemiskinan.

"Data statistik menunjukkan, ada korelasi positif antara tingkat pendidikan dengan tingkat kesejahteraan dan kesehatan. Semakin tinggi tinggi tingkat pendidikan, semakin baik tingkat kesejahteraan dan kesehatan," papar Nuh kepada wartawan di Gedung Kemendiknas, Selasa (19/10/2010).

Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini memaparkan, di antara program Kemendiknas yang sudah melampaui target adalah penyediaan internet bagi 17.500 sekolah di seluruh Indonesia.

Sementara, salah satu pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Kemendiknas adalah mempersempit disparitas kesempatan belajar siswa di tiap satuan pendidikan. Di tingkat sekolah dasar (SD), dari 31,05 juta siswa, sekira 1,7 persennya putus sekolah dan 18,4 persen tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Pada satuan sekolah menengah pertama (SMP), dari jumlah 12,69 juta siswa, 1,9 persen putus sekolah, dan 30,1 persen di antaranya tidak dapat melanjutkan ke tingkat sekolah menengah atas (SMA).

Pada tingkat SMA, jumlah siswa putus sekolah mencapai 4,6 persen dari total 9,11 juta siswa. Pada tingkat SMA pulalah jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi (PT) sangat tinggi, yaitu sebanyak 59,8 persen.

Sementara, saat ini tercatat 4,66 juta mahasiswa. Dari jumlah ini, 6,31 persennya merupakan mahasiswa dari kalangan ekonomi miskin.

"Data ini menunjukkan, sampai saat ini pameo 'orang miskin dilarang sekolah', memang benar-benar terjadi. Karena itu, pemerintah harus menjemput bola, mencari para siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah untuk diberi bantuan," tegas Nuh.

Dia menambahkan, pemerintah tidak bisa membiarkan anak-anak miskin berjuang sendirian, tetapi harus ada afirmasi dan campur tangan pemerintah. Sejauh ini, bantuan pemerintah diberikan melalui berbagai skema beasiswa dan bantuan operasional sekolah (BOS).(rhs)

Source : http://kampus.okezone.com/read/2010/10/19/373/384214/mendiknas-orang-miskin-dilarang-sekolah-benar-terjadi

Read more »

Dewan Pendidikan Wajib Pantau Komite Sekolah


JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal menyatakan, Dewan Pendidikan wajib mengawasi tugas dari Komite Sekolah yang dinilai sering berkoalisi dengan kepala sekolah dalam melakukan sejumlah pelanggaran.

Wamendiknas melanjutkan, komite sekolah seharusnya menjadi pilar terdepan untuk mengawasi jalannya pendidikan dan pengawas yang dapat memberdayakan sekolah. Namun, pada kenyataannya banyak yang menilai, komite sekolah belum menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Karena itu, dewan pendidikan di tingkat kabupaten/kota harus menjalankan fungsinya melakukan pengawasan terhadap Komite Sekolah. Pengawasan tersebut dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat terhadap peran komite sekolah.

Kewajiban pengawasan yang diemban dewan pendidikan juga, karena mereka sudah mendapatkan block grant dari pemerintah. Selain itu, pemantauan Dewan Pendidikan adalah untuk memastikan Komite Sekolah berperan dan menjalankan fungsi dengan transparan. “Dewan Pendidikan bisa melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja dan tata cara pemilihan pengurus Komite Sekolah,” kata Fasli pada diskusi Transparansi Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Fasli menyatakan, penggunaan dana BOS sudah transparan. Ini terlihat dari pengumuman yang dinaikkan di 83 media lokal dan nasional mengenai alokasi dana BOS. Akan tetapi, karena pemanfatannya sangat bergantung oleh sekolah, maka Komite Sekolah dan orangtua murid harus melakukan pemantauan. Tidak hanya itu, sekolah juga diminta aktif mengumumkan penggunaan dana BOS kepada masyarakat.

Komite Sekolah merupakan wujud dari Manajemen Berbasis Sekolah dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nomor 44 Tahun 2002. Wadah ini merupakan konsep pengelolaan sekolah yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di era desentralisasi pendidikan.

Sementara, Dewan Pendidikan merupakan badan yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan di daerah. Anggotanya terdiri dari kalangan guru dan masyarakat yang peduli pendidikan. Dewan Pendidikan merupakan badan yang independen, tidak mempunyai hubungan hirarkis dengan Dinas Pendidikan Kabupaten maupun dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya.

Dalam diskusi tersebut, Anggota Aliansi Orang Tua Peduli Pendidikan Jumono, mengritik Komite Sekolah yang hanya menjadi perpanjangan tangan sekolah. Komite Sekolah justru tidak transparan dalam pemilihan pengurus dan cenderung dirancang sesuai dengan keinginan sekolah. Akhirnya, pengurus komite sekolah bukan representasi orang tua murid atau publik.

Jumono berpendapat, seharunya Komite Sekolah mencerminkan peran serta masyarakat dalam memajukan pendidikan. Sebab, pembentukan organisasi ini bukan formalitas belaka melainkan pemberdayaan dan alat kontrol terhadap penyelenggaraan pendidikan. “BOS itu harusnya diawasi komite. Namun yang terjadi malah diselewengkan oleh komite dan kepala sekolah,” tandasnya.

Dia menambahkan, pengawasan penyaluran BOS yang dilakukan para orangtua murid tidak pernah ditanggapi dengan baik oleh sekolah. Banyak kasus yang menunjukkan ketika orang tua murid menuntut transparansi justru berakhir pada perlakuan diskriminasi terhadap anak.(Neneng Zubaidah/Koran SI/rhs)

Source : http://kampus.okezone.com/read/2010/10/14/373/382621/373/dewan-pendidikan-wajib-pantau-komite-sekolah

Read more »

Saturday, October 9, 2010

Edukasi Banjir


CLIMATE exchange atau perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia sejak beberapa tahun terakhir membawa dampak terhadap kesehatan. Fakta tersebut harusnya menggugah seluruh kalangan yang ada di Indonesia, kkhususnya Pemerintah untuk menanamkan perilaku hidup sehat sejak dini.

Musim hujan kembali datang di pertengahan tahun. Adanya perubahan iklim membuat siklus perputaran iklim di bumi menjadi tidak menentu. Indonesia adalah salah satu negara yang mendapat curah hujan tinggi sepanjang tahun, yang acapkali menyebabkan banjir karena lahan resapan hijau semakin sedikit. Pola membuang sampah sembarangan ikut memicu pada banjir yang sering terjadi di tanah air. Salah satu cara pencegahan banjir adalah memperbanyak lubang resapan, yaitu Lubang Resapan Biopori (LRB).

Apa itu LRB ?

LRB atau Lubang Resapan Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal dengan diameter 10 - 20 cm dan kedalaman sekitar 100 cm. Singkatnya sih : lubang kapiler di dalam tanah untuk menambah penyerapan air di sekitar lingkungan kita.

Manfaat LRB :

Membantu peresapan air tanah (jadi tanah tetep subur, ada "pengikatnya" dan nggak gampang longsor, atau mati). Mencegah banjir (jadi tanah lebih bisa "minum" air, dan bukannya air itu malah menggenang). Selain itu, lubang ini bisa juga dipake untuk menampung sampah organik. Lalu sampah yang terkumpul di dalam tanah bisa menjadi kompos yang terbentuk setelah proses yang dilakukan cacing- cacing di dalam tanah, sehingga secara tidak langsung cacing yang memamah sampah- sampah ini ikut membantu menyuburkan tanah.

Cara Pembuatan LRB :

1. Siapkan bor tanah atau alat melubangi tanah apa saja (gali pake sekop juga boleh mah kalo bisa kali). Pokoknya untuk membuat lubang lah. Kaauo bor (manual atau listrik atau batre) emang cocok kalau mau lubang yang rapi dan lumayan cepat.

2. Gali tanah dengan alat itu. Dalam = 1 meteran. Diameter lobang: 10-20cm-an.

3. Isi lubang dengan sampah organik (misalnya daun kering atau sayur, tapi jangan daging kayaknya sih, nanti malah mengundang hewan-hewan yang nggak asik ngubek-ngubek lubang kita).

4. Buatlah di sekeliling rumah, semakin banyak LRB yang dibuat maka ikut mempengaruhi kualitas tanah di sekitar kita.

Read more »

Friday, October 8, 2010

Pendidikan Pilar Pembangunan Bangsa



Sejak pertama kali al-Qur'an diwahyukan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, perintah yang pertama kali diterimanya adalah perintah "membaca". Ini membuktikan bahwa Islam sangat peduli dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sejarah peradaban Islam menunjukkan bahwa khilafah islamiyah telah menunukkan kemajuan yang luar biasa di dunia pendidikan, dan melahirkan tokoh-tokoh ulama besar. Hal ini tidak lain karena dukungan dari khalifah saat itu yang memberikan dukungan penuh dalam dunia pendidikan dan penelitian.
Kalau kita berkaca pada dunia pendidikan Islam dewasa ini, khususnya di Indonesia. Maka kita akan melihat berbagai kelemahan dan kekurangan di berbagai sisi, walaupun kita harus mengapresiasi beberapa program yang telah diluncurkan Pemerintah. Tapi hal ini sangat kurang dari cukup untuk memajukan pendidikan Indonesia seperti yang kita harapkan bersama.
Perlu adanya dukungan dari seluruh masyarakat, baik itu budaya masyarakat untuk belajar serta adanya prasarana yang memadai untuk menampung kegiatan belajar dan mengajar sebagai penunjang pendidikan.
Dalam artikel singkat ini, saya akan mengambil perumpamaan sebuah sekolah dasar Islam yang terletak di daerah Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Sekolah ini secara fisik dan prasarana sangat memperihatinkan, hanya terdiri dari tiga ruang kelas dan minimnya tenaga pengajar. Padahal kita ketahui bersama bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara sesuai dengan amanat Undang Undang Dasar 1945. Dengan sarana yang sangat minim ini, tentu pendidikan yang dihasilkan juga tidak dapat maksimal seperti sekolah yang telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu semangat pendidikan yang ada di sekolah ini harus di apresiasi oleh semua kalangan dengan ikut berpartisipasi dalam bentuk apapun. Sehingga sekolah dengan fasilitas minimal dapat menghasilkan lulusan yang optimal dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya. Sesuai dengan firman Allah dalam al-Qur'an yang menyebutkan bahwa Allah meninggikan derajat orang yang berilmu beberapa derajat kemuliaan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS. Al Mujadilah : 11 )
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita semua sehingga apa yang kita cita-citakan dapat menjadi kenyataan, dan pendidikan Islam di Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang memiliki intelektualitas tinggi dan akhlak yang mulia. Sehingga lulusan sekolah-sekolah Islam dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa Indonesia.
Read more »

Keutamaan Zakat dan Infaq

Dalam kitab suci Al-qur'an banyak sekali menyebutkan tentang perintah tentang zakat dan kemuliaannya, bahkan dalam surah al-Baqarah ayat 277 disebutkan bahwa tanda-tanda orang yang beriman adalah orang yang selalu mengerjakan amal saleh, mengerjakan shalat dan menunaikan zakat. Ketika seseorang telah melakukan amal saleh, shalat dan zakat maka orang tersebut tidak akan pernah khawatir dan takut akan apapun.


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ


Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. ( QS. Al-Baqarah : 277 )

Ini membuktikan bahwa zakat dan infaq memiliki kedudukan yang sangat penting dalam dunia Islam. Di sebuah hadits yang dirawayatkan oleh Imam Ahmad Rasulullah SAW berkata bahwa barangsiapa yang ingin doanya terkabul dan dijauhkan dari kesulitan maka hendaklah dia mengatasi kesulitan orang lain atau kesulitan saudaranya. Dari hadits ini dapat kita ambil sebuah kesimpulan bahwa shadaqah dan infaq merupakan jalan atau pintu bagi ijabahnya sebuah do'a dan menjauhkan kita dari sebuah kesulitan hidup di dunia ini. Ketika kita membantu saudara kita dengan berinfaq atau bershadaqah, maka pada hakikatnya kita sedang membantu diri kita. Karena bantuan kita itu telah membuka do'a dan akan menjaukan diri kita dari kesulitan-kesulitan.

Banyak orang yang berfikir bahwa infaq dan shadaqah itu harus dalam bentuk besar dan berjumlah banyak, padahal dalam sebuah hadits dikatakan bahwa jumlah itu tidak signifikant, yang terpenting adalah kepedulian kita terhadap sesama saudara kita yang sedang membutuhkan. Nilai-nilai yang terkandung dalam amal ini adalah tentang bagaimana kita menyelami penderitaan dan kesulitan orang lain, dengan menyelami kesulitan hidup orang lain, maka kita sebagai manusia akan lebih menghargai apa yang kita miliki dan selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki tersebut. Dengan berinfaq kita telah bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita, dan apa yang kita berikan itu dapat menjadi penjaga atau pelindung kita dari panasnya siksaan api neraka, hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa shadaqah sebiji kurma dapat melindungi seseorang dari api neraka. Dan salah satu kunci untuk menurunkan rizki dari langit adalah dengan bershadaqah, karena Rasulullah SAW pernah bersabda "turunkanlah rizkimu dengan bershadaqah".

Shadaqah dan infaq tidak hanya dalam bentuk materi, tentang hal ini dapat kita lihat dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda : "Tiap muslim wajib bershadaqah. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi Saw menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bershadaqah." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya" Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?" Nabi Saw menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah shadaqah."

Nah, dari berbagai macam jenis shadaqah dan infaq di atas mana yang mampu kita lakukan???? Semoga Allah memberikan kita kelapangan rizki dan kita dapat menghiasi hidup dan hari-hari kita dengan membantu sesama. AMIN

Donation


MyPayPal Account: dlords15@gmail.com







BANK KALBAR

No Rekening : 1825010617, a/n : ismail
Simped
a Kalbar, Kantor Cabang 018 Capem Sui Raya Dalam
Read more »

SD Islam Tunas Bakti Mega Timur Kecamatan Sui Ambawang Kubu Raya


a. Selayang Pandang
Sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam proses percepatan pendidikan di daerah pedesaan, maka sebuah lembaga didirikan dengan nama Yayasan Babul Ulum. Tujuan utama dari yayasan ini selaras dengan amanah Undang Undang Dasar '45 tentang mencerdaskan seluruh rakyat Indonesia. Tanggung jawab ini tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, maka yayasan ini ikut serta dan berperan aktif dalam proses pencerdasan anak bangsa dengan cara membangun sebuah sekolah di desa yang bernama Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Sekolah ini didirikan kurang lebih tiga tahun yang lalu, sekitar tahun 2007. Waqaf sebidang tanah selain digunakan untuk tempat ibadah yang berbentuk surau dan tempat pendidikan membaca al-Qur'an untuk anak-anak sekitar perumahan juga digunakan untuk proses belajar mengajar di sebuah Sekolah Dasar Islam (SDI) yang diberi nama Tunas Bakti. Tujuan pemberian nama ini adalah tidak lain adalah sebuah harapan agar anak-anak yang bersekolah di tempat ini dapat menjadi tunas yang tumbuh dengan kualitas pendidikan yang memadai dan dapat berbakti nantinya di daerah tempat mereka berasal.
Sesuai dengan NPSN: 30108597 dari DIKNAS. Inilah yang memacu seluruh guru dan yayasan untuk menjadikan sekolah ini menjadi sekolah yang lebih baik, salah satu usahanya adalah dengan penambahan beberapa pelajaran ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menciptakan generasi-generasi yang berintelektualitas tinggi dan mempunyai akhlak yang mulia.

b. Visi dan Misi
a. Visi
"Menjadi Pusat Pendidikan Yang Unggul Dalam Mewujudkan Lulusan Yang Berintelektualitas Tinggi dan Berbudi Pekerti Menuju Masyarakat Madani"

b. Misi

- menyiapka
n generasi unggul yang memiliki potensi dibidang IMTAK dan IPTEK

- membentuk sumber daya manusia yang Aktif, Kreatif, Inovatif sesuai perkembangan zaman

- menyiapkan generasi yang dapat mencintai dan melestarikan lingkungan hidup
- membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat

c. Kondisi Sek
olah
Setelah beroperasi selama kurang lebih tiga tahun, Sekolah Dasar Islam telah memiliki tiga buah lokal. Untuk saat ini masih cukup untuk menampung murid sebanyak 50 orang yang terdiri dari kelas 1, 2, dan 3. Namun seperti kita ketahui bersama, bahwa tahun ajaran baru sebentar lagi akan dimulai, dan tentunya kondisi lokal yang kurang ini akan mempengaruhi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ini. Selain itu, SDI Tunas Bakti Babul Ulum belum memiliki kantor untuk para guru.

Situasi yang memperihatinkan dan serba kekurangan ini tidak mengurangi semangat para guru untuk terus menjalankan tugasnya, kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah dan Instansi terkait tidak pernah menjadi alasan bagi kami untuk mengurangi pengabdian kami sebagai tenaga pendidik yang selalu berusaha semaksimal mungkin agar proses belajar mengajar di sekolah kami terus berlanjut sebagaimana mestinya.
Sebagian besar guru yang mengajar di sekolah kami adalah tenaga honorer, dana operasional sekolah digunakan untuk membiayai kebutuhan honor para guru, sehingga yayasan dan pihak sekolah tidak memungut biaya apapun dari para murid. Tentunya honor yang didapat kurang dari cukup, tapi para guru selalu memberikan kemampuan terbaiknya walau dengan kekurangan yang ada. Hal ini adalah bias yang sangat besar, saat di instansi lain begitu banyak tenaga "PNS" yang kerjaannya di kantor cuma chating dan facebookan mendapatkan tunjangan dan gaji dari pemerintah setiap bulannya, sedangkan para guru yang mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap generasi bangsa ini kurang mendapatkan perhatian dan bahkan terlupakan.

d. Kegiatan Ekstrakurikuler
Untuk meningkatkan kemampuan para murid di sekolah dasar ini, para guru berusaha semaksimal mungkin dengan berbagai cara. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memberikan pelajaran tambahan bagi para murid setelah jam sekolah selesai. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini diharapkan dapat meningkatkan intelektualitas para murid serta para murid mampu menjadi manusia-manusia yang handal baik dari segi keislaman dan mampu mengoperasikan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi. Oleh karena itu guru dan pihak yayasan mengambil kebijakan untuk memberikan beberapa les, antara lain :


1. Les Membaca dan Menulis al-Qur'an

2. Les Bahasa Inggris

3. Les Komputer

e. Tujuan dan Sasaran

1. Mewujudkan tujuan pendidikan secara maksimal maka diperlukan proses pembelajaran yang kondusif dengan melibatkan semua komponen pembelajaran secara optimal. Salah satu komponen penting yang menjadikan proses pembelajaran menjadi lancar dan kondusif adalah ruang kelas.

2. Ruang kelas sebagai tempat rombongan belajar melakukan aktivitas pemelajaran memiliki peranan yang strategis dalam rangka menciptakan suasana dan rasa belajar bagi para siswa.

3. SDI Tunas Bakti sebagai salah satu sekolah dasar di Kabupaten Kuburaya juga merasakan betapa pentingnya keberadaan ruang kelas sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan proses pembelajaran. Sekolah yang memiliki siswa 50 orang yang terbagi dalam 3 kelas (rombongan belajar) ini saat ini memiliki 3 ruang kelas, sehingga idealnya masih membutuhkan 3 ruang kelas lagi dan 1 ruang kantor guru.


f. Penutup

Sebagai sebuah lembaga yang mempunyai tujuan mulia, kami tidak menginginkan profit dari apa yang kami kerjakan, tapi paling tidak sekolah ini mendapatkan perhatian, baik itu dari segi infrastruktur sekolah serta fasilitas penunjang untuk peningkatan kualitas pendidikan yang ada di sekolah ini.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak yang merasa ingin membantu percepatan proses pendidikan, khususnya pendidikan yang ada di daerah pedesaan. Khususnya untuk Pemerintah Daerah Kubu Raya, dan Pemerintah Pusat. Karena pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas untuk seluruh warga negara Indonesia.

Atas perhatian dan bantuan semua pihak, kami dari Yayasan Babul Ulum dan Pengurus Sekolah Dasar Islam Tunas Bakti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah melimpahkan kasih sayangNya kepada kita semua.

AMIN YA RABBAL 'ALAMIN
Read more »

Berharap Dapat Bantuan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya


SD Islam Tunas Bakti Mega Timur Kec. Sui Ambawang Kubu Raya


Majunya dunia pendidikan tak terlepas dari sarana dan prasarana yang memadai. Menyadari hal tersebut, pemerintah pusat telah menganggarkan dana pendidikan sebesar 20 persen dari APBN yang dikemas dalam Program Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun. Namun begitu, program yang tengah dijalankan tidak serta merta akan berjalan baik, tanpa didukung oleh komitmen aparatur pemerintah di tingkat bawah yang berwenang menyalurkan dana anggaran tersebut. Kenyataannya, saat ini masih banyak sekolah di daerah terpencil yang kondisinya sangat memperihatinkan, sementara anggaran pendidikan yang didengung-dengungkan pemerintah tak pernah dinikmati. Seperti halnya yang dialami SD Islam Tunas Bhakti Babul Ulum yang terletak di desa Mega Timur Kecamatan Sui Ambawang Kabupaten Kubu Raya.

Kepada media ini, Ramli Lehong, Ketua Yayasan Babul Ulum mengungkapkan bahwa sejak berdirinya sekolah tersebut medio 30 Juli 2007 hingga sekarang belum pernah sekalipun mendapat bantuan pendidikan dari pemerintah. Diakuinya permohonan bantuan kerap dilayangkan kepada pemerintah daerah setempat untuk keperluan membenahi bangunan sekolah serta menambah fasilitas belajar mengajar, namun tak juga mendapat tanggapan.

Menurut Ramli Lehong, kendala proses belajar mengajar di sekolah tersebut yakni, terbatasnya ruang kelas, "sementara jumlah murid melebihi kapasitas yang tersedia, hal tersebut tentunya tidak menjamin efektifitas belajar mengajar", ujarnya. Tak hanya itu, sarana dan prasarana sekolah, seperti bangku dan kursi sudah banyak yang rusak dan rapuh. Kondisi halaman SD Islam Tunas Bhakti setali tiga uang, sepanjang mata memandang hanya air dan lumpur, maklum saja lokasi berada di areal persawahan yang becek, sehingga membutuhkan pengerasan.

Yang patut diacungkan jempol, meski kondisi SD Islam Tunas Bhakti Babul Ulum masih banyak kekurangan, tapi selama ini tidak pernah mematahkan semangat para guru untuk menularkan ilmunya kepada anak didik. Bagi mereka, dapat meningkatkan citra sekolah dan memacu prestasi belajar murid, sudah menjadi tanggung jawab yang mesti diemban demi meningkatnya SDM di daerah tersebut.


Sekedar diketahui, selama ini kegiatan operasional SD Islam Tunas Bhakti Babul Ulum dapat bertahan hingga saat ini berkat swadaya Pengurus Yayasan. Untuk itu butuh uluran tangan Pemerintah Daerah untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah agar menjadi lebih baik.


"Kami berharap pengajuan anggaran untuk pembenahan SD Islam Tunas Bhakti Babul Ulum Desa Mega Timur dapat direalisasikan Pemkab Kubu Raya pada tahun 2010 ini. Bagaimanapun kami juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan SDM di daerah ini. Untuk itu, sudah sewajarnyalah SD Islam Tunas Bhakti Babul Ulum mendapatkan perhatian, seperti sekolah lainnya yang ada di Kabupaten Kubu Raya", harap Ramli Lehong.

Source : (Helmi) Surat Kabar Media Daerah Kalimantan Barat, Edisi 140/TH.IV/Februari 2010
Read more »